Minggu, 06 Juli 2008

Wakil Rakyat tak Merakyat

Hari-hari dan bulan belakangan ini merupakan masa-masa yang sangat sibuk dan menentukan bagi para politisi kita. Tidak lama lagi, segenap parpol di tanah air akan segera menetapkan nama-nama calon legislatif dan daerah pemilihan masing-masing.

Nomor urut dan daerah pemilihan strategis akan menjadi lahan rebutan para politisi tersebut. Mengapa ? Karena hal itu akan sangat menentukan sukses-tidaknya sang politisi meraih kursi anggota dewan.

Menjadi anggota DPR/D sangat didambakan para politisi. Pasalnya, dengan menyandang status sebagai wakil rakyat, masa depan terjamin. Kehidupan pun akan dilalui dengan enak dan penuh dengan berbagai kemudahan.

Sayangnya, kenyamanan hidup sebagai anggota dewan itu, terkadang membuat banyak orang terlena sehingga tak jarang lupa dengan asal-usulnya dan yang lebih mengenaskan lupa pada statusnya sebagai wakil-nya rakyat.

Bahkan yang lebih menggelikan, ada juga wakil rakyat yang lupa pada anak-istrinya di rumah, karena terlalu disibukkan dengan berbagai rapat dan lobi-lobi, yang sayangnya tak ada relevansinya dengan nasib rakyat.

Sebagai representasi rakyat di legislatif, mestinya denyut nadi para anggota dewan itu harus senantiasa dihiasi dengan hentakan suara rakyat. Bukan sebaliknya, lebih suka menyuarakan kepentingan sponsor (eksekutif, pengusaha dan pimpinan partai).

Mengapa para wakil rakyat lupa pada aspirasi rakyat yang telah berjasa mendudukkannya di tempat terhormat dan empuk itu ? Penyebabnya, karena oknum wakil rakyat itu sejatinya memang berkiblat pada kepentingan.

Sayangnya kepentingan dimaksud di sini, tidak terkait dengan kepentingan rakyat, melainkan lebih bermuara pada kepentingan kelompok, partai, dan kepentingan dirinya sendiri.

Karenanya jangan pernah terlalu berharap banyak kepada wakil rakyat. Mereka selamat dari kejaran KPK serta tidak kesandung narkoba dan kasus amoral saja saja pun, selayaknya harus bersyukur.

Wakil rakyat memang kebanyakan tak merakyat, dan persis seperti kata Iwan Fals, mereka lebih sering tertidur ketika sedang membahas nasib rakyat. Duhhh....., nasibmulah rakyat !!!

2 komentar:

  1. penyebabnya, karena seleksi caleg amburadul

    BalasHapus
  2. itu jugalah yang menyebabkan banyak orang lbh suka memilih golput

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
:pemerhati sosial dan politik yang concern dengan pemikiran lintas sektoral,selalu menghargai perbedaan pendapat sekaligus membenci sikap eksklusif dan mau menang sendiri....