Minggu, 06 Juli 2008

'Candu Jabatan'

Mantan Gubsu Rudolf Matzuoka Pardede bersama istrinya Vera Natarida Tambunan, mantan Wagubsu yang kini masih Ketua DPRD Sumut H Abdul Wahab Dalimunthe SH, mantan Mennegpora Mahadi Sinambela, telah mengambil formulir pendaftaran untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sumut periode 2009-2014.

Kabar ini sebenarnya biasa biasa saja. Tidak ada hal yang aneh di situ. Cuma, yang menggelitik kita, kok sepertinya tidak ada kamus berhenti mengejar jabatan dalam diri orang yang sudah lama malang melintang di jagad politik dan birokrasi itu.

Fenomena tersebut memang bukan hanya terjadi di Sumut saja, tetapi juga merebak ke semua penjuru seantero nusantara. Dengan kata lain, seakan-akan 'candu jabatan' sudah demikian merasuk dalam sanubari manusia Indonesia, sehingga tidak pernah mau berhenti mengejar status, yang dianggap terhormat itu.

Begitu banyak orang yang kecanduan jabatan, hingga sering alpa menakar dan mengukur kekuatan diri sendiri. Ketika musim pilkada tiba, orang orang berebut menjadi bakal calon kepala/ wakil kepala daerah, kendati dia menyadari bahwa peluangnya untuk menang sebenarnya tidak signifikan.

Mengapa mereka begitu candu mengejar rupa-rupa jabatan itu ? Penyebabnya tiada lain karena ada anggapan, bahwa hanya dengan memiliki jabatan penting dan posisi terhormat, mereka merasa nyaman dan dihormati banyak orang.

Mereka tak sadar, jabatan juga sering membuat harga diri dan kehormatan keluarga bisa lewong dalam sekejap, seperti sudah dirasakan Yahya Zaini, Burhanuddin Abdullah, Al-Amin Nasution, Max Moein, Bulyan Rohan, dll.

Track record sebagai mantan Gubsu dan Wagubsu, memang bisa jadi akan membuat Rudolf atau Wahab, memiliki peluang besar meraih dukungan suara signifikan sekaligus lolos menjadi anggota DPD.

Tetapi, patut disadari pula, tanpa menjadi anggota DPD pun, Rudolf akan tetap dikenang sebagai salah seorang Gubernur di Sumut yang lulus melewati periodesasi kepemimpinannya, walaupun tanpa prestasi membanggakan.

Dalam konteks demikian, apa yang dilakukan mantan Presiden AS dua periode Bill Clinton, yang sukses meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negeri Paman Sam itu, patut dijadikan acuan. Dia lebih memilih mengisi hari harinya dengan menulis buku dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Dan, Clinton tetap sangat dihormati semua kalangan di AS, termasuk oleh Presiden Bush dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama.

Pada usia yang hampir kepala tujuh, Wahab dan Rudolf sudah saatnya lebih banyak menyediakan waktu untuk bermain dengan cucu-cucunya yang lucu lucu, sekaligus mampu memerankan diri sebagai Guru Bangsa di Sumatera Utara. Horasss, njuah-njuah.

1 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
:pemerhati sosial dan politik yang concern dengan pemikiran lintas sektoral,selalu menghargai perbedaan pendapat sekaligus membenci sikap eksklusif dan mau menang sendiri....