Selasa, 22 Juli 2008

Latah Jadi Caleg

Ada fenomena menarik menjelang Pemilu (legislatif) 2009. Saat ini banyak orang latah menjadi calon legislatif (caleg).

Tak cuma orang berduit saja yang tertarik jadi caleg. Artis, wartawan, mantan pejabat, berlomba-lomba mendaftar menjadi caleg. Bahkan ironisnya sejumlah kaum pengangguran juga tak ketinggalan ngantri menjadi caleg.

Terungkapnya kebobrokan sejumlah anggota dewan, yang menyebabkan mereka terpaksa mendekam di hotel prodeo, ternyata tak menurunkan antusiasme banyak kalangan menjadi caleg.

Banyaknya jumlah parpol (34) peserta Pemilu 2009 memang membuat kans menjadi caleg sangat terbuka lebar. Bahkan parpol baru pun cenderung menemui kesulitan mencari caleg.

Konsekuensinya,pimpinan parpol terpaksa merekrut orang-orang dekatnya atau siapapun yang berminat jadi caleg demi memenuhi kuota minimum daftar caleg yang harus didaftarkan ke KPU. Mereka beranggapan, semakin banyak daftar nama caleg yang didaftarkan akan semakin positif pula imej parpol di tengah masyarakat.

Karena butuh banyak orang mengisi jatah menjadi caleg itu, bisa ditebak, rekrutmen caleg akhirnya dilakukan secara sembarangan alias tanpa seleksi dan kriteria yang jelas.

Jadi, kita tidak perlu heran dan terkejut, bila para bandit, koruptor, jagoan selingkuh, wartawan asli tapi palsu (punya media resmi tapi sama sekali tak pernah bikin berita), lolos jadi anggota dewan periode 2009-2014.

Jika itu yang terjadi, kita hanya bisa berharap agar KPK melebarkan sayapnya hingga ke daerah, supaya para anggota dewan tak berbobot dan sibuk memperkaya diri itu bisa segera mengikuti jejak M Yahya Zaini, Al-Amin Nasution, Bulyan Royan, Yusuf Amir Faisal, dll.

2 komentar:

  1. Latah jadi caleg, berebut ikut pilkada, membuktikan setidaknya dua hal; (1)jabatan masih dipandang, dan memang, kesempatan mengeruk kekayaan; (2) banyak orang butuh pekerjaan.

    Ingin mengabdi kepada rakyat? Ah, itu cerita dongeng pengantar mimpi, mimpi buruk maksudnya.

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
:pemerhati sosial dan politik yang concern dengan pemikiran lintas sektoral,selalu menghargai perbedaan pendapat sekaligus membenci sikap eksklusif dan mau menang sendiri....