Jumat, 11 Juli 2008

Berhenti Sebatas Jargon

Dalam setiap kesempatan, politisi dan pejabat selalu berbicara soal pentingnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Mereka juga menekankan keharusan menjaga persatuan dan kesatuan ; memperkokoh silaturrahmi tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan antar-golongan.

Aparat penegak hukum berkoar-koar tentang komitmen melakukan penegakan hukum (law enforcement) tanpa pandang bulu.

Tapi faktanya semua itu hanya mengejawantah sebatas jargon-jargon belaka. Pemihakan terhadap rakyat cuma lip service. Keharusan memperkokoh silaturrahmi hanya sebuah utopia.

Last but not least, soal law enforcement pun cuma bualan saja. Sebab yang terjadi justru kebalikannya, aparat penegak hukum masih suka 'tebang pilih' dan mudah tergoda iming-iming fulus.

Politisi dan pejabat yang bicara soal perlunya meningkatkan kesejahteraan rakyat, hanya sekadar memberi angin surga, tanpa disertai bukti. Perhatian kepada rakyat hanya terlihat menjelang Pemilu atau Pilkada saja.

Sejatinya, kiblat politisi, pejabat dan penegak hukum itu, masih tetap sama : KEPENTINGAN. Kepentingan bisa membuat mereka memiliki visi dan persepsi sama, dan kepentingan pula kerap membuat mereka saling mendiskreditkan satu dengan yang lain.

Sayangnya kepentingan mereka tentang keharusan berpihak kepada rakyat, perlunya memperkokoh fondasi nation building serta komitmen menegakkan hukum, senantiasa berhenti sebatas jargon....!

1 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
:pemerhati sosial dan politik yang concern dengan pemikiran lintas sektoral,selalu menghargai perbedaan pendapat sekaligus membenci sikap eksklusif dan mau menang sendiri....